WINCEST
- Home
- Cerita Sex
- WINCEST
POV –Heru–
‘Kring…kringg….kriiing’. Bunyi Alarm.
“Hmm hoaammms.. Hah… hari senin ya.. …”
Yo semua aku Heru Prakoso, ,Sebut saja Heru sorang pemuda 25tahun,, jomblo.. sejak lahir . Gimana nggak jomblo? Deket ama cewek aja udah keringetan.. gagap,, grogi. Dulu aku memang seorang yang pendiam, gak banyak omong, ya intinya susah lah dalam masalah pergaulan.
Tinggiku 175cm, kulit agak coklat, bukan item lo ya , badan atletis, Kalo wajah sih anggap aja mirip Chico Jeriko. , Tapi sayang sifatku pendiam dan kurang PD,
Emang ini sudah pemberian Tuhan, mau gimana lagi, kita harus bersyukur atas apa yang dikaruniakanNya. Tapi dimana ada kekurangan disitu pasti ada kelebihan, pada awalnya aku sendiri bingung apakah “ini” suatu kelebihan atau suatu kekurangan.
Hingga suatu hari aku membaca suatu artikel yang memuat ‘masalah yang dihadapi dalam sebuah rumah tangga’ khususnya mengenai penyebab perselingkuhan dan perceraian. Pada kesimpulan ada dua masalah yang paling berpengaruh , yang pertama adalah “Kehidupan Seksualitas” , , dan kedua adalah masalah “Perekonomian”. Kemudian aku ingat bahwa ada satu hal dalam diriku yang mungkin jarang dimiliki sebagian orang. Yaa. aku memiliki penis yang panjang ketika normal saja 15cm, ketika lagi tegang bisa mencapai -+20cm. Sedangkan diameter off -+3cm, dan saat on -+5cm.
Sebenarnya dalam artikel tersebut tidak dijelaskan kalau semakin besar dan panjang penis seseorang akan sebanding lurus dengan kenikmatan yang didapat seorang wanita. Yang jadi faktor penting terpuaskannya wanita adalah tehnik skills dari pasangan dan bagaimana cara dia memahami keinginan si wanita. Sedang point ukuran termasuk nilai plus jika kita bisa memadukannya dengan tehnik dan skill dalam memuaskan wanita.
Oh ya, keluargaku terdiri dari 3 orang, Aku ,, Mamaku Nurmala 43 tahun Saat ini masih bekerja di sebuah cabang perusahaan kosmetik, sebagai kepala promosi. Berwajah cantik, berkulit putih, tinggi sekitar 160 cm, bertubuh semok, walaupun agak berlemak diperutnya, sekilas mungkin terlihat judes, tapi sebenarnya ramah dan baik sekali,
Adikku Ella Anggraini 20 tahun, saat ini kuliah di fakultas kedokteran, mungkin sudah menginjak di semester 3. Bertubuh langsing berkulit putih, lebih tinggi dari mama,
Ayahku Budi Kuncoro dulu seorang tentara namun telah meninggal dalam tugas sekitar 13 tahun lalu, saat aku masih SMP, sedang adikku masih umur 6 tahunan.
Kami menggantungkan perekonomian dari pensiunan ayah,, Setelah aku masuk SMK, mama memutuskan mencari pekerjaan untuk menambah penghasilan agar bisa menyekolahkanku serta adikku. Dia lulusan S1 Manajemen Ekonomi, Awalnya mungkin dia berada dilevel bawah dalam tempat kerjanya, karena ketekunan dan kedisiplinannya itu hingga kini Ia mendapat posisi tersebut.
Aku sendiri setelah lulus SMK tidak mau melanjutkan masuk ke perguruan tinggi, ya aku emang dasarnya gak begitu pandai sih, , sangat berbanding terbalik dengan adikku yang pintar dan cerdas.,Makanya aku memutuskan cari kerja setelah lulus SMK. Agar ikut bantu mama nguliahin Ella. Dulu aku ambil jurusan otomotif, jadi mentog kerja di bengkel , sekitar 2tahunan. Suatu saat kebetulan mama punya kenalan , yang sedang nyari supir pribadi, mama menawariku pekerjaan itu, Setelah kucoba ternyata gak begitu buruk , Gaji lumayan, kerja enteng,, intinya gak ribet mikir lah, yah emang pantas sih, lulusan SMK masak pingin jadi direktur ,
Aku bekerja sebagai sopir pribadi di sebuah keluarga yang cukup kaya. Sampai sekarang sekitar 3tahunan aku kerja di sini. Bos besar Pak Prambudi 54 tahun pengusaha kain dan pakaian. Tinggi 165cm, Agak gemuk, perut buncit, (maklum Bos, banyak duit),. Kulitnya agak gelap dikit dari kulitku.
Istrinya Bu Indah Puspita 39 tahun pemilik toko aneka tas, sepatu sendal dan pakaian. Memiliki 3 karyawan, satu diantaranya adalah sepupunya, aku gak tahu siapa namanya, yang jelas dia sudah mendapat kepercayaan dari bu Indah sehingga dia juga memegang kunci toko, misal jika bu Indah lagi ada keperluan, dia menelfon sepupunya tersebut untuk membuka toko sendiri, atau saat sebelum jam tutup dia ada kepentingan jadi dia pulang atau pergi dulu, lalu memasrahkan sepupunya yang menutup toko.
Tubuhnya lebih semok lagi dari mama, paha, pantat, dada besar semua, namun tidak seperti penderita obesitas, kalo menurutku sih seksi banget ,,
Dan anak semata wayangnya Roy Anggara 17tahun. Tinggi 170, kulit putih mirip ibunya, dan ganteng juga ,
Tante Indah merupakan kenalan mamaku, nggak tahu dulu kenal waktu apa,, tapi mungkin salah satu konsumen pengguna produk kosmetik perusahaan mama, jadi sering sharing dan kumpul kali,,
Sebenarya aku dipersilahkan tinggal dikediaman pak Budi, namun setelah ku beri alasan menemani ibuku yang sendirian dirumah, karena adikku yang sedang kuliah diluar kota, akhirnya mereka membolehkanku tinggal dirumah, asal kerjaku tidak telat waktu.
Setelah hampir 3 tahun bekerja disini, aku jadi lebih PD dalam bergaul, mungkin karena udah terbiasa berinteraksi dengan para karyawan Pak Budi, saat makan atau sekedar ngopi di kantin pabrik,, Dibagian produksi kain semua karyawannya laki laki, sementara di bagian penjahit pakaian sebagian besar wanita paruh baya atau ibu ibu, sebagian kecil gadis gadis seusiaku, Jadi ya sering goda godain dikit kalo lagi jam istirahat di kantin, walaupun sekedar berucap ‘hai cantik..!,,’ ‘hai manis..!’, kalo ketemu gadis gadis itu,, sementara kalo ibu ibu, ‘buk nyari menantu ganteng gak?’ , mereka jadi tersenyum dan tertawa,, menyenangkan orang lain kan baik, yah itulah rutinitas kalo lagi standby di pabrik.
Perjalanan dari rumahku kerumah Pak Budi sekitar 20menit, sedangkan dia masuk kantor jam 8 pagi, perjalanan rumahnya sampai pabrik sekitar 30menit.
jadi jam 7 aku harus tiba dirumahnya.
Kemudian Jam 9 pagi saya antar Bu indah ke toko perhiasannya,
Aku lebih sering standby di kantor Pak budi, karena jadwal pertemuannya dengan rekan bisnisnya sebenarnya juga padat. Terutama dihari Senin sampai Rabu. Kalau lagi senggang biasanya disuruh cek peralatan mesin dipabrik misal jika ada kendala pada proses penenunan kain atau beli perlengkapan2 produksi lainnya,,
Sore hari jam 4 aku menjemput Bu Indah kemudian ke kantor pak Budi karena dia pulang sekitar jam 5,
Sementara Bos muda Roy, biasanya berangkat sekolah jam setengah 7, kalo pulang kerumah ganti pakaian makan langsung cabut lagi entah main kemana., kadang malah sampai malam baru pulang lagi, Biasa anak muda, anak tunggal lagi, pasti dimanja, semua kebutuhan selalu dipenuhi ortunya, ya gitu ,, jadi bandel dikit,
Di hari Minggu aku libur, Pak Budi juga, sementara Bu Indah tutup hari jumat, tapi hari Minggu tokonya buka, ya akhir pekan tokonya ramai kali, jadi Pak Budi yang mengantar jemputnya.
Biasanya 2 minggu sekali dia pergi menemui agen agennya diluar kota, terkadang bertemu rekan bisnisnya atau supplier pemilik langsung entah pengelola nya saja pada sebuah pabrik benang,
Suatu hari saat aku mau mengantar Bu Indah ,, entah kenapa si Roy uring uringan sama mamanya,
Apa gara gara Roy bolos gak mau sekolah ya, batinku.
Saat diperjalanan kulihat dari kaca dalam mobil sekilas Bu Indah terlihat gelisah dan bingung, sambil memegangi jidatnya, kemudian kutanyakan hal tersebut padanya.
“Tadi si Roy kenapa buk, kok dimarahin,, hehe, kesiangan jadi terlambat sekolah ya?’”
“Aduuhh,, gimana nyeritainnya ya Her,, kalo masalah bolos sih biasa aja,, ini…”. Dia terdiam tidak melanjutkan kata katanya.
“Emang masalah apa sih buk,, kalo boleh tahu sih,,?? “
“Mmm,, ya udah kita nyari tempat nyantai dulu her,, ke caffe Roxy barat alun alun itu, kita omongin masalah ini,,!”
“Siap buk!”
Dia menelfon sepupunya untuk buka toko dulu, dan bilang kalo dia ketoko mungkin habis jam makan siang.
Kuparkir mobil, lalu kuikuti Bu Indah masuk ke Caffe, memakai rok yang ketat, dan baju stylish membuatnya tampil elegan, cantik, seksi,, hingga membuat pikiranku agak ngeres,, haha, tapi tidak mungkin aku berani macam macam sama dia.
Bu Indah pesan Cappucino, aku pesan kopi hitam,
“Gimana bu? emang masalah tadi serius banget ya?? kok kelihatan ibuk agak gusar gitu?”
“Masalah ini berius rius her.. !”. Sejenak kami terdiam.
“Tenang bu , santai , setiap masalah pasti ada solusinya kok, hehe!”. Ku coba menghiburnya.
“Denger… ini rahasia,, aku sendiri belum beri tahu papa tentang masalah ini,, !”
“Iya bu, tenang aja,, aku juga sering jadi curhatan temen temen kok, hehe!” .Padahal gak pernah,
“Kemarin malem aku di WA temenku,, dikirimin foto Roy sama tante tante keluar dari hotel!”
“Uhuk.. hukk. hukk… agg..” Mendengar hal itu aku sampai tersedak,,
“Ehh herr,, ni ni minum air putih,, “
“Hukk, gahakk papa, huk buk”! jawabku sambil kutahan, suaraku karna tersedak.
Diambilkannya sebotol air putih, di lemari pendingin.
‘glukk..glukk.gluk’
“Ehem.. hmm hah, makasih bu”
“Udah mendingan?”
“Iya, ehem, huh.. waduhh, gimana ya buk, wah gawat juga ini masalah”
“Makanya Her, aku sendiri juga bingung harus bagaimana,, kemarin aku sendiri langsung shok melihat foto ini, kucoba tenang, dan ku urus besok paginya, sementara aku gak kasih tahu papa dulu, kmu tahu sendiri kan kalo udah marah papa bisa nglakuin apa aja,, disisi lain aku kasihan sama Roy kalo dia di pukulin papanya atau lebih parah lagi diusir dari rumah,, jadi aku ngomong sama Roy agar izin sekolah dulu, alasan ntar aku suruh nemenin kerumah neneknya, dia sih senang bolos sekolah, setelah papa kamu antar, aku langsung tunjukin foto ini, ku coba cari penjelasan, dia hanya diam, berarti hal itu benar, aku jadi lemas dan emosi aku memarahinya habis habisan. photomemek.com Awalnya dia hanya diam namun lama kelamaan dia malah ikut marah. Ku ancam akan memberitahukannya pada papa, dia bilang, silahkan, kalo roy udah gak boleh tinggal disini roy akan kabur,! hikks. gimana ini Her!”
Kulihat mata bu Indah memerah dan meneteskan air mata, langsung dia usap begitu sadar kalo kita lagi di caffe.
“Waduuh gimana ya buk,, ee tapi tenang bu, akan kucoba mencari info sebisaku,, sementara akan kucari dia dimana,, nanti akan kudekati aku akan pura pura ga tau apa yang terjadi,, pasti dia juga lagi butuh temen curhat karena tindakannya telah terbongkar”
“Iya makasih Her, tapi ingat jangan bicara siapapun tentang ini lho ya”
“ok siap bu”.
Kuantar bu Indah ke tokonya, aku langsung cabut ke lokasi sekitar hotel yang sambil lihat lihat tempat tongkrongan, dan caffe caffe di sekitarnya, Ternyata benar aku melihat motor Ninja entah model apa, tapi modif dan warnanya aku yakin itu motor Roy, berada di sebuah caffe berjarak sekitar 500m dari hotel saat dia di foto. Kuamati dari dalam mobil, kutunggu hampir setengah jam, kemudian dia keluar bersama seorang wanita seksi, mungkin seumuran mamanya, keduanya berpisah naik motor masing masing, aku memilih membuntuti Roy, karena dia prioritas utama misiku,
(Kayak detektif aja).
Roy seperti kebingungan dia hanya bolak muter muter di jalan, ujung ujungnya dia parkir di alun alun, mampir disebuah angkringan penjual es, masih kuamati, dari jauh, setwlah pesanannya jadi, aku hampiri dia,
“Lohh Roy, ngapain disini,?”
“Ehh kak Heru!” Dia agak gusar dan bingung.
“Kakak juga ngapain disini? gak ke pabrik?” Tanyanya mengalihkan pertanyaanku.
“Papamu lagi gak ada jadwal meeting,, jadi agak nyantai, , tadi mau cari pulsa buat isi paketan, eh kok lihat motor mu disini ya udah minum es sekalian, hehe . Eh tadi kata Bu Indah kamu disuruh anterin barang ke rumah nenekmu?” Tanyaku pura pura gak tahu, Kupesan es campur dan duduk di sampingnya.
“Mama gak cerita sama kakak?” tanyanya agak panik.
“Cerita apa?? Ya tadi Bu indah bilang kalo kamu disuruh anterin barang kerumah nenekmu, kamunya gak mau, oww jadi tadi kalian rame rame gara gara itu ya, haha”
Kulihat dia tersenyum tapi terlihat terpaksa.
“Gini Roy,, sama orang tua itu harus nurut, yang merawatmu dari orok sampai saat ini kan mereka, lagian semua kebutuhanmu kan juga gak ada yang kurang kan, jadi apa salahnya, walaupun bandel dikit ya wajarlah namanya anak muda, tapi kalo diperintah orangtua kita harus patuh..”
Dia terdiam,, pesananku sudah jadi
“Silahkan mas”
“Oh ya pak makasih”
Kuaduk aduk es ku, sambil menunggu responnya.
“Mmm kak, boleh aku nginap dirumahmu,?”
“slllpp ahh.. mmm , emangnya kenapa?, ow ceritanya ngambek terus kabur dari rumah ni ya, hemm boleh sih, tapi gimana nanti ortumu, ,”
“Tadi aku emang udah bilang ke mama kalo akan kabur dari rumah”.
“Hmmm boleh boleh, tapi janji ya, kalo udah agak tenang & reda emosinya, harus balik & minta maaf sama mama, oke!”
“Iya kak, Roy janji, tapi sementara roy emang gak bisa ketemu sama mama!”
“Ada masalah lain kah? masak hanya masalah sepele seperti itu kamu harus kabur?”
“Iya sih kak, nanti aku mau ngomong sama kakak boleh?”
“Oke oke, aku balik pabrik dulu ya, nanti kalo pulang aku WA, eh lha kamu sampe sore nanti mau ngapain??”
“Bentar lagi jam pulang sekolah, nanti mau mampir ke rumah temen dulu kalo gitu,,”
“Ok,, berapa pak esnya?”
“Gak usah kak, nanti Roy aja yang bayar sekalian, terimaksih ya, ntar di izinin nginap,”
“Ok, sama sama”
Setelah itu kutancap gas lagi ke toko Bu Indah ,, mau lapor.
Kami berdiskusi sebentar, hasilnya dia mengizinkan anaknya menginap dirumahku, sambil mencari semua informasi darinya, sementara Pak Budi di beritahu Bu Indah kalo Roy lagi ada tugas kelompok untuk beberapa hari sehingga harus nginap dirumah temannya,
Sore hari aku dan roy janjian pulang bersama kerumahku, Sebelum pulang Roy mengajakku makan, tapi kusuruh bungkus aja , makan dirumah sekalian bareng mama, dia setuju juga. aku WA mama agar gak usah masak, kubilang aku beli diluar. Keseharian Mama dari pagi bikinin sarapan, kerja dari jam 8 sampai jm 4 sore, tiba dirumah sekitar setengah 5, mandi trz masak buat makan malam, tapi kalo lagi capek biasanya mama beli makan diluar, di bungkus makan bersamaku dirumah, Kadang aku yang beli. Dulu aku diantar mama saat pertama mau kerja dirumah Bu Indah, Setelah mulai kerja disana terkadang kami sering diundang kerumah Bu indah kalo lagi ada acara dirumahnya.
Setelah kami tiba dirumah mama agak terkejut melihat Roy ikut denganku.
“Lhoh eh.. nak Roy, kok tumben!”
“Iya Tante Nur,, aku mau nginap disini tant!”
“Haha biasa ma anak kecil kalo lagi ngambek sama ortu sok sok an pingin kabur dari rumah haha, aduh..! Tawaku menggoda Roy, malah kakiku di injak!
“Hehe gak papa kok Roy, boleh nginap kapan aja disini!” Jawab mama tersenyum.
“Makasih tante!”
Kami makan malam bersama, setelah selesai mama nonton Tv diruang tamu, dan sesuai rencanaku kuajak Roy teras depan , ngobrol ditemani kopi hitam seleraku sama sebungkus rokok Marlboro merah, kuseduh kopi dan kusulut rokok , ku hisap dalam dalam dan mengeluarkannya perlahan menikmati sensasi luar biasa ,
Roy terlihat ingin mencoba , kutawarkan padanya , disulut rokoknya dihisap, langsung batuk batuk.
“uhuk..uhukk.’
“Hahaha, gimana enak,?”
“gak terbiasa rokok ginian kak!”
“jadi udah pernah rokok?”
“Udah sih, tapi kadang sampoerna mild, tadi lupa beli, habisnya kepikiran terus sih dari tadi”
“Hmm, iya iya, tadi mau ngomong sesuatu tentang apa sih?” tanyaku.
“Mulai dari mana ya,, ” jawabnya, terdiam sesaat.
“Santay saja, aku pintar jaga rahasia kok”.
“Tapi kak.. aku benar benar minta agar hal ini tidak sampai terdengar ditelinga kedua orang tuaku”. Katanya serius.
“Oke.. tenang aku bisa menilai sesuatu yang memang harus dirahasiakan atau tidak, percaya padaku” jawabku.
“Huhh.. ” lenguhnya sambil meniupkan asap rokok.
“Dari kecil,, aku lebih dekat dengan mama dari pada sama papa, Hingga beranjak remaja hingga masa pubertas seperti sekarang ini, tapi anehnya aku tidak begitu tertarik dengan cewek cewek seusiaku, entah kenapa aku lebih tertarik pada wanita yang lebih tua dariku, mungkin karena sejak kecil sosok wanita yaitu mamaku lah yang sering berinteraksi , ngobrol, atau membantuku mengerjakan tugas sekolah, sehingga ada rasa nyaman jika berada disisi wanita yang bersifat keibuan. Hingga suatu hari kejadian yang sampai saat ini melekat jelas dipikiranku, waktu itu aku masih umur sekitar 5tahun, masih sekolah TK, tiap bangun pagi mama selalu mengecup keningku, dan mengelus rambutku itu hal yang selalu ia lakukan ketika ia membangunkanku , atau ketika Ia lupa membangunkanku, aku yang mencarinya dan memeluknya, tidak lupa salam pagi darinya berupa kecupan dikening dan elusan dikepalaku.
Dan suatu hari, saat Ia lupa membangunkankuaku, , seperti biasa aku mencarinya , kupanggil panggil , namun tidak ada jawaban darinya, namun yang kutemui, suatu kejadian yang mengubah hidupku sampai sekarang, , mama sedang di dapur, dalam posisi menungging, dengan baju tidur tersingkap keatas, pantatnya didorong papa dari belakang, waktu itu aku tidak memahami ekspresinya, seperti lagi tersenyum, kadang seperti orang kesakitan, seperti orang baru lari lari, aku cuma bisa mematung , , aku menangis , mengira mama sedang dianiaya papa,, saat mereka mendengar tangisanku, mereka kaget dan membenahi pakaiannya, mama langsung menghampiriku mengecup keningku dan mengelus rambutku, saat kutanya, mama dijahatin papa ya? mereka malah tersenyum dan tertawa, beralasan lagi main kuda kudaan,, melihat mereka tertawa aku jadi lega, karena mama tidak dianiaya papa, setelah tumbuh sampai remaja , baru kusadari jika hal yang mereka lakukan adalah hubungan seks antara pria dan wanita, dalam posisi dogystyle. Hal tersebutlah yang menimbulkan hasrat seksual dan fantasiku sampai kini”.
“Uhuk.. uhukk. ah apa??” walaupun aku sudah tahu akhir aksinya, yang kukagetkan adalah ternyata dia malah berhasrat pada ibunya sendiri. dia melirikku, terlihat sepintas matanya yang bingung, sedih, putus asa,
“Oke.. aku mengerti,, lanjutkan”. jawabku lagi.
“Sampai suatu ketika aku menemukan info sebuah grup di facebook terdiri dari tante tante dan brondong brondong muda, aku ikut gabung dan kenalan dengan seorang tante bernama Astuti!”
“slurrpp.. hmm ” Aku manggut manggut, mulai menggabungkan puzzle informasi dan kejadian kemarin, akhirnya aku sedikit memahami alur kejadiannya.
“Berawal dari say hello, di massage facebook, hingga akhirnya kami tukar nomor Whatsap masing masing. Sangat nyaman diberi perhatian dari seorang wanita seumuran ibuku, dan aku dianggap sebagai kekasih. filmbokepjepang.com dan dia berkata kalo dia merasa senang menggoda dan memperhatikanku, Dari foto profilnya dia seperti keturunan chinesse, berkulit putih, berwajah manis, dan tubuh yang seksi, dia memang aktif fitnes, rajin merawat tubuhnya.”
“Hmmm… begitu ya..”
jawabku,, Mulai terpastikan apa yang sudah kuduga sebelumnya. Dia pasti di ajak ketemuan dan akhirnya chek in disebuah hotel.
“Kami memutuskan untuk bertemu disebuah kafe, agar lebih saling mengenal, pertama kami ngobrol tentang alasan gabung digrup tersebut, Alasan yang diberikan padaku sih katanya cuman iseng iseng aja, namun aku menjawab jujur dengan mengatakan kalau aku suka tipe wanita yang lebih tua dariku, Dia tersenyum sambil manggut manggut. Mulai saat itu aku sering Kopdar dengannya, mula mula sebulan sekali, terus meningkat setiap minggu sekali, hubungan kami juga semakin akrab, Hingga suatu saat aku mencoba menggodanya untuk mengirimkan foto bugilnya, tak kusangka dia melakukannya, namun sebagai gantinya dia memintaku mengirim foto bugilku juga, dengan burung yang tegap, dengan senang hati kupenuhi permintaannya. Akhirnya kami nekat ketemuan disebuah hotel xxx. Hubunganku dengannya sudah hampir 5bulan
Aku juga sempat merekamnya saat kami main dihotel. awalnya dia menolak , setelah kurayu dan berjanji tidak akan menyebarkannya, akhirnya dia mau, yah begitulah kira kira cerita semuanya.”
Aku meliriknya, dia terlihat lebih tenang,, namun diam juga mulai menikmati rokok yang masih menempel dijarinya, sepertinya beban masalah yang dari tadi ia pikirkan tertumpah dan ada perasaan lega, karena ada teman curhat.
Kuhisap rokokku lagi dalam dalam,, Kami saling diam. Perlahan aku mulai larut dalam angan anganku sendiri. Mengingat ingat apa yang selama ini sudah kujalani.
Aku memang belum pernah merasa jatuh cinta pada seseorang, karena tamat dari sekolah kejuruan Otomotif, dikelasku tidak ada murid cewek, mungkin sepintas ikut teman teman godain cewek SMA sebelah jika pulang. Setelah itu kerja di bengkel, dan beberapa tahun ini kerja ikut Pak Budi, baru aku sering bersapa dengan karyawan cewek dipabriknya, memang ada salah satu karyawan yang lumayan cantik, sempat kulirik namun setelah ku dekati ternyata sifatnya matre dan manja.
Lalu kusadari, kalau aku memang membutuhkan sesosok wanita yang perhatian, lembut, penuh kasih sayang, dan bersifat keibuan, ‘Mama’. kata itu yang ternyata selama ini tersimpan dihatiku yang terdalam. Mendengar kisahnya, menimbulkan suatu sensasi aneh dalam diriku,, aku malah mulai melamun dan membayangkan hubunganku dengan mamaku sendiri. Mulai teringat kejadian kejadian erotis yang selama ini aku abaikan, Seperti saat Ia selesai mandi dengan berbalut handuk, melewatiku yang lagi nonton TV, Semerbak harum tubuhnya , dan sempat kulihat lekukan tubuh yang terbalut handuk yang cuma sampai paha, terlihat putih mulus, pantat yang besar , paha dan betis yang seksi, sempat membuatku ereksi. Atau ketika Ia tertidur di depan tv hingga daster yang ia pakai tanpa sadar tersingkap sampai terlihat CD warna krem, juga pernah membuat jantungku berdegup kencang.
Namun saat itu kutepis semua pikiran pikiran kotorku.
Dan sekarang malah semakin menjadi, mulai menguasai akal sehatku, terbesit keinginan untuk merasakan tubuhnya.
Aku tersadar ketika mama menepuk pundakku,
“Hey… heyy.. kalian ngapain malah pada ngelamun disini, cepetan tidur udah malem”.
Suara Mama membuyarkan lamunanku.
“Eh..ee.. iy..iya ma”. jawabku agak gugup.
Aku kalo mau tidur memang gak pernah pake CD, rasanya risih gak bebas. Jadi penisku yang tegang membuat tonjolan seperti tenda disarungku, saat kulihat mama ia bengong terpaku menatap tonjolan disarungku, apa dia tertarik dengan kontolku ini ya? Aku malah semakin bernafsu membayangkannya, tiba tiba Ia tersadar dan kembali dan langsung tidur dikamarnya. aku pura pura cuek dan kembali , Roy menertawaiku melihat tonjolan disarungku. setelah berbincang dengannya sebentar aku kembali ke kamar. Iseng aku membuka hpku, kucari info tentang hubungan seks dengan keluarga, ternyata banyak sekali, istilahnya incest, mulai dari cerita cerita dewasa, sampai video porno pun banyak , yang bertemakan ibu dan anak. Sebenarnya aku jarang onani, namun kini nafsuku seperti memuncak di ubun ubun, lalu aku beronani sambil melihat video porno yang terdapat adegan ibu dan anak. Sambil membayangkan jika itu aku dan Mama.
“Ahhh.. ahhh.. maaaa..”
‘Croot…croott…croottt’
Kutumpahkan spermaku pada tisu, biar gak berceceran di kasur. Setelah itu bersih bersih dikit, narik selimut,, puas.. dan tertidur pulas…
Bersambung……..,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,